Kanker paru

Published on May 2016 | Categories: Documents | Downloads: 69 | Comments: 0 | Views: 324
of 8
Download PDF   Embed   Report

Comments

Content

Kanker paru merupakan penyakit keganasan yang terjadi pada jaringan paru-paru. Tahukah Anda ? o Penyebab utama kematian pada kasus-kasus kanker adalah KANKER PARU (kanker paru berkontribusi pada 32% kematian pada pria & 25% pada wanita penderita kanker) o 90% penderita kanker paru adalah perokok aktif atau mantan perokok

Tumor paru merupakan keganasan pada jaringan paru (price, patofisiologi, 1995). Kanker paru merupakan abnormalitas dari sel-sel yang mengalamiproliferasi dalam paru ( underwood, patologi, 2000 ). Kanker paru adalah pertumbuhan sel-sel kanker yang tidak dapat terkendali dalam jaringan paru yang dapat disebabkan oleh sejumlah karsinogen lingkungan terutama asap rokok (Ilmu Penyakit Dalam, 2001). Asal-usul sel penyebab kanker paru masih belum dapat dijelaskan. Selama ini berkembang dua buah teori,

Kanker paru-paru adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam jaringan paru. Patogenesis kanker paru belum benar-benar dipahami. Sepertinya sel mukosal bronkial mengalami perubahan metaplastik sebagai respon terhadap paparan kronis dari partikel yang terhirup dan melukai paru. Sebagai respon dari luka selular, proses reaksi dan radang akan berevolusi. Sel basal mukosal akan mengalami proliferasi dan terdiferensiasi menjadi sel goblet yang mensekresi mukus. Sepertinya aktivitas metaplastik terjadi akibat pergantian lapisan epitelium kolumnar dengan epitelium skuamus, yang disertai dengan atipia selular dan peningkatan aktivitas mitotik yang berkembang menjadi displasia mukosal. Rentang waktu proses ini belum dapat dipastikan, hanya diperkirakan kurang lebih antara 10 hingga 20 tahun.

§ Teori pleuripotential cell oleh Auerbach, yang menjelaskan penyimpangan yang terjadi pada proses diferensiasi sel punca menjadi sel-sel lain. § Teori sel kecil oleh Yesner, yang menjelaskan neoplasma sel kecil yang mengalami transformasi dan berevolusi menjadi sel kanker B. Jenis-jenis Ca Paru/Kanker Paru Lebih dari 90% kanker paru berawal dari bronkus, hingga kanker ini disebut karsinoma bronkogenik, yang terdiri dari: 1. 2. 3. 4. Karsinoma sel skuamus Karsinoma sel kecil Karsinoma sel besar Adenokarsinoma paru Karsinoma sel alveolar berasal dari alveoli di dalam paru-paru. Kanker ini bisa merupakan pertumbuhan tunggal, tetapi seringkali menyerang lebih dari satu daerah di paru-paru. Tumor paru-paru yang lebih jarang terjadi adalah:

1. 2. 3.

Adenoma (bisa ganas atau jinak) Hamartoma kondromatous (jinak) Sarkoma (ganas) Limfoma merupakan kanker dari sistem getah bening, yang bisa berasal dari paru-paru atau merupakan penyebaran dari organ lain. Banyak kanker yang berasal dari tempat lain menyebar ke paru-paru. Biasanya kanker ini berasal dari payudara, usus rahim, rektum, buah besar, prostat, ginjal, tiroid, lambung, leher zakar, tulang dan kulit. Jenis sel kanker paru secara garis besar dibagi atas 2 kelompok : A. Kanker Paru jenis karsinoma bukan sel kecil (KPKBSK / Non Small Cell Lung Cancer = NSCLC) Jenis NSCLC ini terbagi lagi menjadi : ·

B. Kanker paru jenis karsinoma sel kecil (KPKSK / Small Cell Lung Cancer = SCLC) Merupakan 20% dari seluruh kanker paru, yang bersifat lebih agresif tetapi sangat responsif dengan pengobatan. Lainnya adalah merupakan jenis yang jarang ditemukan misalnya karsinoid, karsinoma bronkoalveolar . Mesotheolima adalah jenis kanker yang menyerang mesothelium, yaitu membran tipis yang melapisi dada (pleura) dan abdomen (peritoneum). Kadang terjadi pada orang-orang yang terekspos dengan asbestos. Tingkatan Kanker Paru Tingkatan (staging) kanker paru ditentukan oleh tumor (T), keterlibatan kelenjar getah bening (N) dan penyebaran jauh (M). Beberapa pemeriksaan tambahan harus dilakukan dokter spesialis paru untuk menentukan staging penyakit. Pada pertemuan pertama akan dilakukan foto toraks (foto polos dada). Jika pasien membawa foto yang telah lebih dari 1 minggu pada umumnya akan dibuat foto yang baru. Foto toraks hanya dapat metentukan lokasi tumor, ukuran tumor, dan ada tidaknya cairan. Foto toraks belum dapat dirasakan cukup karena tidak dapat menentukan keterlibatan kelenjar getah bening dan metastasis luar paru. Bahkan pada beberapa kondisi misalnya volume cairan yang banyak, paru kolaps, bagian luas yang menutup tumor, dapat memungkinakan pada foto, tidak terlihat. Sama seperti pencarian jenis histologis kanker, pemeriksaan untuk menetukan staging juga tidak harus sama pada semua pasien tetapi masing masing pasien

·

Karsinoma epidermoid atau karsinoma sel skuamosa. Jenis ini adalah jenis kanker paru paling umum. Hal ini berkembang dalam sel yang menggarisi saluran udara. Jenis kanker ini seringkali disebabkan karena rokok.

·

Adenokarsinoma: jenis ini berkembang dari sel-sel yang memproduksi lendir (dahak) pada permukaan saluran udara (airways). Jenis ini adalah jenis sel kanker terbanyak dan terutama pada perokok.

Karsinoma sel besar: Bentuk sel kanker ini dibawah mikroskop sesuai namanya: sel sel bundar besar. Sering disebut juga undifferentiated carcinoma. Lebih dari 80% kasus kanker paru merupakan jenis NSCLC.

mempunyai prioritas pemeriksaan yang berbeda yang harus segera dilakukan dan tergantung kondisinya pada saat datang. Staging (Penderajatan atau Tingkatan) Kanker Paru Staging kanker paru dibagi berdasarkan jenis histologis kanker paru, apakah SLCC atau NSLCC. Tahapan ini penting untuk menentukan pilihan terapi yang harus segera diberikan pada pasien. Staging berdasarkan ukuran dan lokasi : tumor primer, keterlibatan organ dalam dada/dinding dada (T), penyebaran kelenjar getah bening (N), atau penyebaran jauh (M). Tahapan perkembangan kanker paru dibedakan menjadi 2, yaitu : a. Tahap Kanker Paru Jenis Karsinoma Sel Kecil (SLCC) • Tahap terbatas, yaitu kanker yang hanya ditemukan pada satu bagian paru-paru saja dan pada jaringan disekitarnya. • Tahap ekstensif, yaitu kanker yang ditemukan pada jaringan dada di luar paru-paru tempat asalnya, atau kanker ditemukan pada organorgan tubuh yang jauh. b. Tahap Kanker Paru Jenis Karsinoma Bukan Sel Kecil (NSLCC) • Tahap tersembunyi, merupakan tahap ditemukannya sel kanker pada dahak (sputum) pasien di dalam sampel air saat bronkoskopi, tetapi tidak terlihat adanya tumor di paru-paru. • Stadium 0, merupakan tahap ditemukannya sel-sel kanker hanya pada lapisan terdalam paru-paru dan tidak bersifat invasif. • Stadium I, merupakan tahap kanker yang hanya ditemukan pada paru-paru dan belum menyebar ke kelenjar getah bening sekitarnya.

• Stadium II, merupakan tahap kanker yang ditemukan pada paru-paru dan kelenjar getah bening di dekatnya. • Stadium III, merupakan tahap kanker yang telah menyebar ke daerah di sekitarnya, seperti dinding dada, diafragma, pembuluh besar atau kelenjar getah bening di sisi yang sama atau pun sisi berlawanan dari tumor tersebut. • Stadium IV, merupakan tahap kanker yang ditemukan lebih dari satu lobus paru-paru yang sama, atau di paru-paru yang lain. Sel-sel kanker telah menyebar juga ke organ tubuh lainnya, misalnya ke otak, kelenjar adrenalin, hati, dan tulang.

C. Penyebab Utama Ca Paru/ Kanker Paru Merokok merupakan penyebab utama dari sekitar 90% kasus kanker paru-paru pada pria dan sekitar 70% pada wanita. Semakin banyak rokok yang dihisap, semakin besar risiko untuk menderita kanker paru-paru. Hanya sebagian kecil kanker paru-paru (sekitar 10%-15% pada pria dan 5% pada wanita) yang disebabkan oleh zat yang ditemui atau terhirup di tempat bekerja. Bekerja eter, gas dengan asbes, radiasi,arsen, kromat, nikel, klorometil

mustard dan pancaran oven arang bisa menyebabkan kanker paruparu, meskipun biasanya hanya terjadi pada pekerja yang juga merokok.

Peranan polusi udara sebagai penyebab kanker paru-paru masih belum jelas. Beberapa kasus terjadi karena adanya pemaparan oleh gas radon di rumah tangga. Kadang kanker paru (terutama adenokarsinoma dan

8.

Pembengkakan di wajah atau leher. Gejala pada kanker paru umumnya tidak terlalu kentara, sehingga kebanyakan penderita kanker paru yang mencari bantuan medis telah berada dalam stadium lanjut. Kasusk-kasus stadium dini/ awal sering ditemukan tanpa sengaja ketika seseorang melakukan pemeriksaan kesehatan rutin. Selain itu, gejala-gejala kanker paru bisa bervariasi, tergantung di mana dan seberapa jauh tumor ganas ini menyebar di organ paru. Beberapa gejala umum yang biasa ditemui pada penderita kanker paru selain batuk darah antara lain sesak napas, radang paru

karsinoma sel alveolar) terjadi pada orang yang paru-parunya telah memiliki jaringan parut karena penyakit paru-paru lainnya, seperti tuberkulosis dan fibrosis. Faktor Resiko Kanker Paru, meliputi: o o o o Laki-laki Usia lebih dari 40 tahun Pengguna tembakau (perokok putih, kretek atau cerutu) Hidup dalam lingkungan asap tembakau (perokok pasif), radon dan asbes

atau bronchitis berulang, kelelahan, hilangnya selera makan atau turunnya berat badan, suara serak, dan pembengkakan di wajah atau leher. Berikut adalah beberapa gejala yang harus dicermati dari kanker yang

D. Gejala Ca Paru/ Kanker Paru Gejala paling umum yang ditemui pada penderita kanker paru adalah: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Batuk yang terus menerus atau menjadi hebat. Dahak berdarah, berubah warna dan makin banyak. Napas sesak dan pendek-pendek. Sakit kepala, nyeri atau retak tulang dengan sebab yang tidak jelas. Kelelahan kronis Kehilangan selara makan atau turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas. Suara serak/parau.

mematikan 1. Tanpa gejala.

ini:

Sekitar 25 persen penderita kanker paru akan mengetahuinya saat mereka melakukan rontgen secara rutin atau CT scan dan ditemukan lesi (kerusakan jaringan) yang disebut lesi koin. Pada pasien ini biasanya tidak ditemui gejala yang cukup berarti. 2. Gejala yang terkait dengan kanker. Pertumbuhan kanker dan invasinya pada jaringan paru serta jaringan sekitarnya bisa jadi memengaruhi pernapasan dan menimbulkan gejala awal, antara lain batuk, napas pendek, mengi, nyeri dada, dan batuk darah (hemoptysis). Dan jika kanker sudah menyerang saraf, misalnya, bisa menyebabkan rasa nyeri di bahu yang kemudian menyebar ke bawah ke bagian luar

lengan (disebut sindroma Pancoast) atau kelumpuhan pada vokal suara yang menimbulkan suara parau. Serangan pada esophagus juga menyebabkan timbulnya dysphagia. Jika aliran udara terhambat, paruparu kemudian akan mudah mengalami infeksi (pneumonia).

5. Gejala tidak spesifik. Tampak pada setiap jenis kanker, termasuk kanker paru, misalnya kehilangan berat badan, lemah, dan kelelahan. Gejala psikis seperti depresi dan perubahan mud juga kerap terjadi. E. Diagnosis dan pengobatannya Beberapa prosedur yang dapat memudahkan diagnosa kanker paru antara lain adalah foto X-Ray, CT Scan Toraks, Biopsi Jarum Halus, Bronkoskopi, dan USG Abdomen. Pengobatan kanker paru dapat dilakukan dengan cara-cara seperti 1. Pembedahan dengan membuang satu bagain dari paru - kadang melebihi dari tempat ditemukannya tumor dan membuang semua kelenjar getah bening yang terkena kanker. 2. 3. 4. · Radioterapi atau radiasi dengan sinar-X berintensitas tinggi untuk membunuh sel kanker. Kemoterapi Meminum obat oral dengan efek samping tertentu yang bertujuan untuk memperpanjang harapan hidup penderita. Tehnik Pemeriksaan Kanker Paru Bronkoskopi adalah tehnik pemeriksaan yang menggunakan alat bronkoskop yang dimasukkan ke dalam saluran napas sehingga dapat menilai keadaan saluran napas, dan sekaligus dapat mengambil spesimen untuk pemeriksaan sel kanker dengan cara bilasan, sikat, atau biopsi. Bronkoskopi diperlukan untuk menilai apakah akan timbul

3. Gejala terkait dengan metastasis. Kanker paru juga bisa menyebar ke tulang dan memproduksi rasa nyeri yang menyiksa. Kanker yang sudah menyebar ke otak bahkan bisa menyebabkan sejumlah gejala neurologis, semisal penglihatan kabur, sakit kepala, gejala stroke seperti kelelahan, hilangnya sensasi di bagian tubuh tertentu.

4. Gejala "paraneoplastic". Kanker paru seringkali disertai dengan gejala yang disebut sindromaparaneoplastic, hasil produksi hormon sel tumor. Sindroma paraneoplastic kebanyakan terjadi pada kanker paru jenis karsinoma sel kecil, tetapi juga bisa tampak pada jenis yang lain. Sindroma paraneoplastic yang terkait dengan jenis kanker paru karsinoma sel kecil ini adalah akibat produksi hormon yang disebut hormon adrenocorticotrophic (ACTH) oleh sel kanker, sebagai awal dari berlebihnya pengeluaran atau sekresi yang terjadi pada hormon kortisol di kelenjar adrenal. Sementara itu, sindroma paraneoplastic yang sering tampak pada kanker paru jenis karsinoma bukan sel kecil biasanya berasal dari substansi yang mirip dengan hormon parathyroid yang menghasilkan naiknya tingkat kalsium dalam aliran darah.

kegawatan misalnya sumbatan pada saluran napas akibat tumor dalam saluran napas atau penekanan dari luar. · CT – Scan Toraks : Imaging (foto) ini lebih informatif karena dapat melihat karakteristik tumor lebih jelas termasuk menentukan ukuran, lokasi dan apakah sudah terjadi keterlibatan kelenjar getah bening di dada serta ada tidaknya penyebaran di paru. Untuk kanker paru pada kondisi tertentu dokter akan melakukan CT – Scan ulang jika pasien membawa CT – Scan lama yang telah dilakukan > 1 bulan. Untuk kasus yang diduga staging awal, sebagai kemudahannya maka CTscan toraks dilakukan sampai kelenjar suprarenal sehingga dapat dipastikan belum terjadi penyebaran ke hati atau organ perut lainnya. CT – Scan dilakukan dengan menggunakan kontras dan sebagai persiapannya pasien harus puasa sekitar 4 jam sebelum CT – Scan dilakukan dan hanya dapat dilakukan jika fungsi ginjal baik (craetinine darah normal). USG abdomen : dilakukan jika pada pemeriksaan fisik ditemukan pembengkakan hati tetapi dengan CT tehniknya lebih sederhana dan hasilnya lebih informatif. Pemeriksaan lain, antara lain MRI toraks kurang bermanfaat untuk menentukan staging kanker paru.

ini akan dijelaskan beberapa pengobatan yang umumnya dilakukan pada penderita kanker paru-paru. PEMBEDAHAN Pembedahan dalam kanker paru-paru adalah tindakan pengangkatan jaringan tumor dan kelenjar getah bening di sekitarnya. Tindakan pembedahan biasanya dilakukan untuk kanker yang belum menyebar hingga ke jaringan lain di luar paru-paru. Pembedahan biasanya hanya merupakan salah satu pilihan tindakan pengobatan pada NSCLC dan dibatasi pada satu bagian paru-paru hingga stadium III A. Beberapa jenis pembedahan yang mungkin digunakan untuk mengobati NSCLC, antara lain: Pneumonectomy: seluruh paru-paru (kiri atau kanan) diangkat pada operasi ini Lobektomi: lobus paru-paru diangkat dalam operasi ini Segmentectomy atau reseksi baji: bagian dari suatu lobus diangkat dalam operasi ini Tindakan pembedahan memiliki angka kegagalan (death rate) sekitar 4,4% yang tergantung juga pada fungsi paru-paru pasien dan risiko lainnya. Kadang pada kasus kanker paru stadium lanjut dimana banyaknya cairan terkumpul pada rongga dada (pleural mengeluarkan cairan. Efek samping pembedahan yang mungkin timbul sesudah operasi, antara lain bronchitis kronis (terutama pada mantan perokok aktif). effusion), dokter perlu membuat suatu lubang kecil pada dada untuk

Pemeriksaan lain lebih ditujuan untuk melihat apakah telah terjadi penyebaran (metastasis) jauh :. CT scan/MRI kepala untuk menilai metastasis di otak. Bone scan/MRI untuk menilai metastasis di tulang. Pemeriksaan tambahan ini dilakukan jika ada keluhan, atau pasien dengan staging awal dan akan dioperasi. Pengobatan Kanker Paru Pengobatan kanker paru biasanya mempertimbangkan aspek riwayat pasien, stadium kanker, serta kondisi kesehatan umum pasien. Berikut

·

RADIOTERAPI Radiasi kadang-kadang digunakan sebagai pengobatan utama kanker paru-paru. Mungkin digunakan untuk orang yang tidak cukup sehat untuk menjalani operasi. Untuk pasien kanker lainnya, radiasi dilakukan untuk mengecilkan kankernya (dilakukan sebelum operasi). Pada kasus kanker stadium lanjut, radiasi juga dapat digunakan untuk meredakan gejala seperti nyeri, perdarahan, dan kesulitan menelan. Seringkali dilakukan terapi Fotodinamik (PDT) untuk mengobati kanker paruparu yang dapat dioperasi. Dan berpotensi untuk mengobati tumor yang tersembunyi dan tidak terlihat pada pemeriksaan X-ray dada. Efek samping radiasi, termasuk diantaranya: problem kulit, mual, muntah, dan kelelahan. Radiasi pada dada dapat juga menyebabkan kerusakan paru-paru dan kesulitan bernapas atau menelan. Efek samping dari terapi radiasi pada kanker paru yang telah menyebar ke otak biasanya menjadi serius setelah 1 atau 2 tahun pengobatan, yang mencakup: kehilangan memori, sakit kepala, masalah dengan pemikiran, dan kurang gairah seksual.

Penerapan target terapi biasa dilakukan untuk pengobatan kanker paru-paru pada stadium 3 dan 4 yang tidak berespons terhadap pengobatan lain. Ada dua macam target terapi yang paling umum digunakan, yaitu. - Erlotinib (Tarceva) Sel-sel kanker ditutupi oleh protein yang disebut EGFR (Epidermal Growth Factor Receptor) yang membantu sel-sel kanker untuk membelah. Tarceva bekerja dengan tidak mengizinkan EGFR untuk menginstruksikan sel-sel kanker untuk tumbuh. Tarceva dapat diberikan pada pasien NSCLC untuk memperpanjang harapan hidupnya. Tarceva bekerja lebih baik pada pasien bukan perokok atau wanita usia lebih muda (sebelum menopause). Dan mudah dikonsumsi setiap hari karena berbentuk pil. - Bevacizumab (Avastin) Bevacizumad merupakan antibodi yang ditujukan untuk melawan protein untuk membantu sel tumor membentuk pembuluh darah baru. Obat ini mampu memperpanjang kelangsungan hidup pasien NSCLC stadium lanjut, dan biasanya diberikan sebagai kombinasi dengan kemoterapi kombinasi carboplatin & paclitaxel. Bevacizumab biasa diberikan melalui intravena infus dan umumnya dapat memiliki efek samping berupa perdarahan pada paruparu. F. Pencegahan Ca Paru/ Kanker Paru Cara utama untuk seseorang mengurangi terkena kanker paru adalah berhenti merokok. Seorang perokok yang telah berhasil berhenti 10 tahun lamanya berarti telah dapat menurunkan risiko 30 50 persen untuk terkena kanker paru. Usaha pencegahan kanker

·

KEMOTERAPI Penderita SCLC terutama diobati dengan kemoterapi dan radiasi karena tindakan pembedahan biasanya tidak berpengaruh besar terhadap survival (kelangsungan hidup). Kemoterapi primer biasanya juga diberikan pada kasus NSCLC yang sudah bermetastasis (menyebar). Penggunaan kombinasi antara obat-obatan dan kemoterapi tergantung pada jenis tumor yang diderita pasien.

·

TARGET TERAPI

lainnya adalah denga menjaga daya tahan tubuh melalui Pola Hidup Sehat, yaitu : - Pola makan yang teratur, dan berusaha mengkonsumsi suplemen - Olah raga secara teratur - Hindari gaya hidup yang merusak kesehatan, seperti minuman keras, merokok, dll - Isilah waktu dengan kegiatan yang berguna dan menyenangkan, sehingga hidup anda menjadi bebas stress

Sponsor Documents

Or use your account on DocShare.tips

Hide

Forgot your password?

Or register your new account on DocShare.tips

Hide

Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link to create a new password.

Back to log-in

Close