KANKER PARU

Published on May 2016 | Categories: Documents | Downloads: 62 | Comments: 0 | Views: 466
of 26
Download PDF   Embed   Report

tugas diskusi kepanitraan klinik RSUD cilegon bagian paru

Comments

Content

KANKER PARU

R.M. Ridho Hidayatulloh
1102011215
dr. Rizki Drajat, Sp.P

Definisi
Kanker paru adalah tumor ganas paru primer yang
berasal dari saluran napas atau epitel bronkus.
Terjadinya kanker ditandai dengan pertumbuhan sel
yang tidak normal, tidak terbatas, dan merusak selsel jaringan yang normal.

Etiologi
Paparan atau inhalasi berkepanjangan suatu zat
yang bersifat karsinogenik merupakan faktor
penyebab utama disamping adanya faktor lain
seperti kekebalan tubuh, genetik, dan lain-lain.
• Merokok
• Radiasi
• Kanker paru akibat kerja
• Diet
• Polusi Udara

Patogenesis
Irritation – Inflammation – Mucous - Infections

Carcinoma

Klasifikasi

Klasifikasi
Squamous carcinoma (epidermoid carcinoma),
Mempunyai ciri khas proses keratinisasi dan pembentukan
“bridge” intraselular.

Small cell carcinoma, Gambaran histologinya adalah
dominasi sel-sel kecil yang hamper semuanya diisi oleh mucus
dengan sebaran kromatin yang sedikit sekali tanpa nucleoli.
Disebut juga Oat Cell Carcinoma. Sel ini berkumpul pada
sekitar pembuluh darah hilus menyerupai pseudoroset.
• Combined small cell carcinoma
 

Klasifikasi
Adenocarcinoma,Khas bentuk formasi grandular.
Biasanya terbentuk musin, sering tumbuh dari bekas
kerusakan jaringan paru (scar). Dengan penanda tumor CEA
(Carcinoma Embrionic Antigen) karsinoma ini bisa dibedakan
dari mesothelioma.
• Acinar
 Papillary
• Bronchoalveolar carcinoma
* Non-mucinous
* Mucinous
* Mixed mucinous and non-mucinous or intermenate
• Solid adenocarcinoma with mucin
• Adenocarcinoma with mixed subtypes
•dll

Klasifikasi
5. Adenosquamous carcinoma
6. Carsinoma with pleomorphic, sarcomatoid
atau sarcomatous with elemets
• Carcinoma with spindle and/or giant cell
* Pleomorphic carcinoma
* Spindle cell carcinoma,dll

7. Carcinoid tumours
• Typical carcinoid
• Atypical carcinoid

8. Salivary gland type carcinoma
• Mucoepidermoid carcinoma
• Adenoid cystic carcinoma

9. Unclassified carcinoma

Diagnosis

Sulit/sakit
menelan

Batuk
dengan atau
tanpa dahak

Batuk darah

Anamne
sis
Sakit dada
Sesak napas
Suara serak

Pemeriksaan Fisik





Inspeksi : simetris, kecuali massa menekan keluar atau
efusi pleura
Palpasi : Stem fremitus normal atau melemah bila massa
tumor membesar.
Perkusi : normal atau beda bila ada massa yang membesar
atau efusi pleura.
Auskultasi : SP: Vesikuler, Vesikuler mengeras, Vesikuler
melemah.
ST : Ronchi basah, bila disertai pneumonitis.

CIRI-CIRI RADIOLOGIS PADA KANKER PARU
Pembesaran hilus unilateral
Tumor sentral. Keterlibatan kelenjar hilus. Tumor perifer pada segmen apikal
lobus bawah bisa tampak seperti pembesaran bayangan hilus pada foto PA.
Opasiti paru perifer
Biasanya irreguler tetapi berbatas tegas. Bisa mengandungi kavitasi di
dalamnya.
Kolaps segmental, lobus, atau paru
Biasanya disebabkan oleh tumor di dalam bronkus sehingga menyebabkan
oklusi.

Kolaps

paru

disebabkan

oleh

kompresi

bronkus

utama

akibat

pembesaran kelenjar limfe.
Efusi pleura
Biasanya menandai invasi tumor ke rongga pleura; jarang merupakan
manifestasi infeksi pada jaringan paru yang kolaps distal kepada karsinoma
bronkial.
Pelebaran

mediastinum,

pembesaran

bayangan

jantung,

elevasi

hemidiafragma
Limfadenopati paratrakeal bisa menyebabkan pelebaran mediastinum bagian
atas.

Efusi

pleura

malignan

bisa

menyebabkan

pembesaran

bayangan

jantung. Palsy nervus phrenicus menyebabkan elevasi hemidiafragma.
Destruksi iga
Invasi langsung ke dinding dada atau metastase hemogenik
menyebabkan lesi osteolitik pada tulang iga.

bisa

CT SCAN TORAKS :
Pada gambaran CT Scan Toraks akan terlihat
>
>
>
>

letak massa tumor
ukuran massa tumor.
keterlibatan kelenjar.
metastase ke daerah paru lainnya atau ke rongga toraks.

Bronskopi
Melihat keterlibatan saluran nafas mula laring------bronkus.
Melihat letak massa secara visual langsung.
Mengambil sample jaringan dengan biopsi, atau sikatan bronchus
Melakukan BAL untuk pemeriksaan sitologi.

Transbronchial Needle Aspiration (TBNA)
• TBNA di daerah karina atau trakea 1/3
bawah (2 cincin diatas karina) pada posisi
jam 1 bila tumor berada di kanan akan
memberikan
informasi
ganda
yakni
didapatkannya bahan untuk sitologi dan
informasi metastase KGB sub karina.
Transbronchial Lung Biopsi (TBLB)
• Jika lesi cukup kecil dan lokasi agak di perifer
serta adanya sarana fluoroskopi maka biopsi
paru lewat bronkhus dapat dilakukan.

Transthorasic Needle Aspiration (TTNA)
• Jika lesi terletak di perifer dan ukuran lebih dari
2cm, TTNA dilakukan dengan bantuan fluoroskopi
atau USG. Namun jika lesi lebih kecil dari 2cm dan
terletak di sentral dapat dilakukan TTNA dengan
bantuan CT Scan.
Biopsi Transtorakal (Transthorasic Biopsy/TTB)
• Biopsi dengan TTB dilakukan terutama untuk lesi
yang letaknya perifer dengan ukuran < 2cm atau
apabila dengan TTNA tidak dapat memberikan
hasil yang representatif,dimana sensitivitasnya
mencapai 90% - 95% dan dilakukan dengan
bantuan CT Scan.

Diagnosis

Stadium
berdasarkan TMN
T
N
M

: adalah tumor
: adalah keterlibatan KGB
: adalah menunjukkan metastase.

Tatalaksana
Pengobatan kanker paru saat ini :
- Bedah
- Kemoterapi
- Radioterapi
- Target terapi

RADIOTERAPI
Radioterapi menjadi bagian dari kemoterapi neoadjuvan untuk
stadium IIIA.
Dosis radiasi yang diberikan secara umum adalah 5000 – 6000
cGy, dengan cara pemberian 200 cGy/x, 5hari perminggu.
Syarat standar sebelum penderita diradiasi adalah :
1. Hb > 10 g%
2. Trombosit > 100.000/mm3
3. Leukosit > 3000/dl

KEMOTERAPI
Syarat standar yang harus dipenuhi sebe/um kemoterapi
1. Hb > 10 g%, pada penderita anemia ringan tanpa perdarahan
akut, meski Hb < 10 g% tidak pertu tranfusi darah segera,
cukup diberi terapi sesuai dengan penyebab anemia.
2. Granulosit > 1500/mm3
3. Trombosit > 100.000/mm3
4. Fungsi hati baik
5. Fungsi ginjal baik (creatinin clearance lebih dari 70 ml/menit)
Umumnya kemoterapi diberikan sampai 6 sikius/sekuen, bila
penderita menunjukkan respons yang memadai. Evaluasi respons
terapi dilakukan dengan melihat perubahan ukuran tumor pada
foto toraks PA setelah pemberian (sikius) kemoterapi ke-2 dan
menggunakan CT-Scan toraks setelah 4 kali pemberian.

Prinsip pemilihan jenis antikanker dan pemberian sebuah
regimen kemoterapi adalah:
1. Platinum based therapy ( sisplatin atau karboplatin)
2. Respons obyektif satu obat antikanker s 15%
3. Toksisiti obat tidak melebihi grade 3 skala WHO
4. harus dihentikan atau diganti bila setelah pemberian 2 sikius pada
penilaian terjadi tumor progresif.

Regimen adalah :
1.
2.
3.
4.
5.

Platinum based therapy ( sisplatin atau karboplatin)
PE (sisplatin atau karboplatin + etoposid)
Paklitaksel + sisplatin atau karboplatin
Gemsitabin + sisplatin atau karboplatin
Dosetaksel + sisplatin atau karboplatin

Prognosis







Untuk karsinoma bronkogenik tipe small cell = 0%.
Untuk karsinoma bronkogenik tipe non-small cell
tergantung pentahapannya dan dilakukan pembedahan
atau tidak.
Tahap I + operasi : untuk karsinoma epidermoid = 54%
adenokarsinoma dan sel besar = 51%
Tahap II + operasi: Ca epidermoid = 35%
adenokarsinoma dan sel besar = 18%
Tanpa operasi : ketahanan hidup 5 tahun, kurang dari 10%

Sponsor Documents

Or use your account on DocShare.tips

Hide

Forgot your password?

Or register your new account on DocShare.tips

Hide

Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link to create a new password.

Back to log-in

Close