The

Published on June 2016 | Categories: Types, School Work | Downloads: 77 | Comments: 0 | Views: 710
of 4
Download PDF   Embed   Report

Comments

Content

The pivot-shift test, anterior drawer test and Lachman test are used during the clinical examination of
suspected ACL injury. The Lachman test is recognized by most authorities as the most reliable and
sensitive test, and usually superior to the anterior drawer test.[13] The ACL can also be visualized
using a magnetic resonance imaging scan (MRI scan).
An ACL tear can present with a popping sound heard after impact, swelling after a couple of hours,
severe pain when bending the knee, and buckling or locking of the knee during movement.
Though clinical examination in experienced hands can be accurate, the diagnosis is usually
confirmed by MRI, which has greatly lessened the need for diagnostic arthroscopy and which has a
higher accuracy than clinical examination. It may also permit visualization of other structures which
may have been co-incidentally involved, such as a meniscus, or collateral ligament, or posterolateral
corner of the knee joint.

1.

Sekilas Anatomi Lutut
Lutut terdiri dari 3 buah tulang yaitu tulang paha (femur), tungkai bawah (tibia) dan
tempurung lutut (patella). Tulang ini dilindungi oleh tulang rawan yang sangat licin dan
lembut disebut cartilage sehingga dapat bergerak lancar tanpa hambatan. Pada arthritis
kerusakan terjadi pada tulang rawan ini.
Ligamen
Ligamen merupakan jaringan ikat yang kuat sebagai pengikat 2 tulang dan
menstabilkan lutut. Didalam lutut terdapat 2 buah ligamen utama, yaitu:
o
The anterior cruciate ligament (ACL)
o
The posterior cruciate ligament (PCL)
Keduanya berjalan melintang ditengah lutut (disebut cruciate) mengontrol gerakan
kedepan dan belakang lutut. ACL terutama mengontrol gerakan berlebihan kearah
depan (translasi)serta rotasi lutut, sehingga sering mengalami cedera pada gerakan
rotasi yang berlebihan.
2 Ligamen utama lain diluar lutut adalah medial collateral ligament (MCL) dan lateral
collateral ligament (LCL) pada bagian dalam dan luar lutut. Kedua ligamen ini berfungsi
menstabilkan lutut pada gerakan menyamping (sideway).
Meniscus
Meniscus merupakan struktur seperti bulan sabit diantara tulang paha dan tibia
berjumlah 2 buah pada bagian dalam dan luar, dinamakan medial meniscus dan lateral
meniscus.

Kedua meniscus berfungsi sebagai shock absorber dalam lutut dan menyebarkan
tekanan sewaktu terkena beban.
Meniscus dapat robek pada gerakan rotasi yang berlebih pada lutut, sehingga sering
robek bersama-sama ACL.
2.
Gejala Kerusakan ACL
Gejala awal berupa nyeri langsung saat cedera disertai suara dari lutut akibat putusnya
ligament dan timbul bengkak yang terjadi beberapa waktu setelah cedera.
Setelah nyeri dan bengkak berkurang lutut terasa tidak stabil (giving way) dan seperti
seakan lutut lepas (loose). Pasien merasa berjalan melayang seperti menggunakan
sepatu roda karena perasaan tidak stabil pada lutut.
3.
Diagnosa
Kerusakan
ACL
Kerusakan
ACL
ditegakkan
berdasarkan
:

Pemeriksaan
Dokter
Bedah
Orthopedi

Pemeriksaan
Penunjang
Pemeriksaan
Fisik
Riwayat
penyakit
sangat
penting
untuk
diketahui
meliputi
• Kapan dan bagaimana cedera yang terjadi, untuk juga mengetahui kemungkinan
cedera
struktur
lain
didalam
lutut.
• Ketidakstabilan lutut yang terjadi dan gerakan apa yang dapat menimbulkannya
Pemeriksaan fisik yang dilakukan dokter sangat penting dan dapat mengetahui secara
pasti
cedera
apa
saja
yang
terjadi
pada
lutut.
Pemeriksaan khusus yang simple dan sering dilakukan, dengan lutut ditekuk 30o
tungkai bawah ditarik dan timbul gerakan yang berlebihan pada lutut dengan cedera
ACL dibandingkan lutut yang normal disebut Lachman test. Juga dapat dilakukan pada
lutut yang ditekuk 90o (anterior drawer sign) atau pemeriksaan lain yang lebih kompleks
dengan
gerakan
lutut
rotasi
dan
ditekuk
(pivot
shift
test).
Setelah pemeriksaan fisik ini dokter dapat menegakkan dignosa adanya kerusakan
ACL. Pemeriksaan lain dilakukan untuk mengetahui adanya kerusakan struktur lain lutut
yang
timbul
bersamaan
kerusakan
ACLPemeriksaan
X
ray
Cedera lutut memerlukan X ray untuk mengetahui kemungkinan adanya kerusakan
tulang pada tempat menempelnya ligament. Adanya tulang yang lepas dapat terlihat
pada
pemeriksaan
x
ray
ini.
Magnetic
resonance
imaging
(MRI)
Magnetic resonance imaging (MRI) adalah pemeriksaan non invasive yang sangat
berguna untuk memperlihatkan struktur lutut dengan sangat baik. Pemeriksaan dapat
memperlihatkan selain kerusakan ACL juga kerusakan ligament lain dan meniscus.
4.
APA
YANG
DAPAT
DILAKUKAN
PADA
CEDERA
ACL
SEGERA
SETELAH
CEDERA
Tujuan pengobatan awal ini adalah untuk mengurangi nyeri dan bengkak yang terjadi,
selanjutnya untuk regain gerakan lutut dan kekuatan otot lutut. Walaupun tindakan

operasi nantinya akan dilakukan pengobatan awal ini sangat penting untuk mengurangi
komplikasi
yang
mungkin
timbul
setelah
operasi.
Tindakan
yang
harus
dilakukan
(disingkat
R.I.C.E)
• Rest – lutut diistirahatkan dengan tidak digunakan untuk berjalan dahulu sampai
bengkak
hilang
• Ice – Lakukan kompres dengan es atau air dingin untuk mengurangi bengkak dan
nyeri
• Compression – Lakukan balutan dengan compression bandage (elastic verband)
untuk
mengurangi
bengkak
• Elevation – Berbaring dengan tungkai ditinggikan untuk mengurangi bengkak.
TINDAKAN
OPERATIF
Kerusakan ACL hanya dapat diperbaiki dengan menggantinya menggunakan tendon
yang berasal dari bagian lain tubuh. Gold standar rekonstruksi ACL adalah dengan
menggunakan tehnik arthroskopi. Tendon yang digunakan berasal dari tubuh sendiri
(Autograf), yang sering digunakan adalah ligament patella dan harmstring.
Dibandingkan operasi konvensional dengan sayatan yang besar, arthroskopi lebih
superior,
karena:

Mudah
melihat
dengan
jelas
bagian
dalam
lutut
• Sayatan kecil sehingga kesakitan yang diderita pasien lebih ringan
• Pada saat yang sama dapat melihat dan menanggulangi kerusakan struktur lain lutut
yang
cedera

Resiko
lebih
rendah

Rehabilitasi
lebih
cepatPERSIAPAN
OPERASI
Tergantung usia persiapan operasi meliputi pemeriksaan darah, urine rutin, thorax photo
dan
EKG.
Program rehabilitasi post operasi dan persiapan brace (alat bantu) didiskusikan
sebelum
operasi
dilakukan.
Anastesi biasanya dengan spinal anastesi (regional anastesi) berupa suntikan anastesi
di tulang belakang.RECOVERY SETELAH REKONSTRUKSI ACL.Pasien dirawat
biasanya semalam di rumah sakit. Untuk mobilisasi pasien dapat langsung berjalan
dengan menggunakan tongkat. Kontrol luka operasi dilakukan seminggu sekali selama
2
minggu.
Tongkat
tidak
digunakan
lagi
setelah
2
minggu.
Brace digunakan oleh pasien sampai dengan 2-3 bulan. Sejak awal pasien dapat
menginjakan kakinya untuk berjalan, bulan pertama dengan lutut tetap lurus (straight)
kemudian bulan kedua tetap menggunakan brace dengan lutut bisa ditekuk 90o. Pada
waktu
berbaring
brace
dilepas
dan
lutut
dilatih
untuk
ditekuk.
Berjalan tanpa brace dapat dilakukan 2-3 bulan setelah operasi. Jalan cepat dan naik
turun tangga dilakukan setelah 3 bulan. Jogging dapat mulai dilakukan setelah 4 bulan
dan
olahraga
seperti
volley,
sepakbola
dilakukan
setelah
6
bulan.
Pada atlet professional 90% dapat kembali berprestasi seperti sediakala dan pada level

sebelum cedera sehingga pada orang awam tidak ada masalah untuk aktifitas setelah
operasi.
5.
Komplikasi
Komplikasi yang mungkin timbul meliputi infeksi, kekakuan pasca operasi, nyeri pasca
operasi. Jarang komplikasi yang sifatnya fatal sehingga disebut sebagai operasi dengan
‘economical risk factor’.
Dr. Roy Edwards, SpOT
Spesialis Ortopedi dan Traumatologi RS Mitra Kemayoran Jakarta

Uji poros-shift, tes laci anterior dan uji Lachman digunakan selama pemeriksaan klinis
dicurigai cedera ACL. The Lachman Tes diakui oleh sebagian pihak berwenang sebagai
tes yang paling dapat diandalkan dan sensitif, dan biasanya lebih unggul tes laci
anterior. [13] ACL juga dapat divisualisasikan menggunakan pencitraan resonansi
magnetik pemindaian (MRI scan).
Sebuah air mata ACL dapat hadir dengan suara letupan terdengar setelah dampak,
bengkak setelah beberapa jam, sakit parah saat menekuk lutut, dan tekuk atau
penguncian lutut selama gerakan.
Meskipun pemeriksaan klinis di tangan berpengalaman dapat akurat, diagnosis
biasanya dikonfirmasi oleh MRI, yang telah sangat berkurang kebutuhan Artroskopi
diagnostik dan yang memiliki akurasi yang lebih tinggi daripada pemeriksaan klinis. Hal
ini juga dapat mengizinkan visualisasi struktur lain yang mungkin telah bersamakebetulan yang terlibat, seperti meniskus, atau ligamen kolateral, atau sudut
posterolateral dari sendi lutut.

Sponsor Documents

Or use your account on DocShare.tips

Hide

Forgot your password?

Or register your new account on DocShare.tips

Hide

Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link to create a new password.

Back to log-in

Close