Virtual

Published on May 2016 | Categories: Documents | Downloads: 50 | Comments: 0 | Views: 325
of 34
Download PDF   Embed   Report

Comments

Content

BAB 4

Perancangan dan Implementasi

4.1 Perancangan Sistem

4.1.1 Topologi Kami tidak menambahkan atau mengurangi apapun dari topologi Bank Indonesia tersebut, karena memang tidak terdapat masalah apapun disana. Yang kami lakukan hanyalah mengkonfigurasi salah satu server-nya saja yang nantinya akan dijadikan sebagai cloud.

63

64

Gambar 4.1 Skema Topologi Jaringan Cloud Computing

Perancangan sistem Cloud Computing di Bank Indonesia dilakukan menggunakan sebuah cloud server yang akan digunakan sebagai layanan Cloud Computing. Jenis yang digunakan adalah private cloud di mana semua device yang terhubung dalam jaringan LAN perusahaan tersebut dapat mengaksesnya tanpa menggunakan internet, sehingga kecepatan aksesnya terjamin. Server terhubung dengan beberapa client dengan menggunakan router dengan topologi Bus.Pada server, kami meng-install Proxmox agar server tersebut dapat melakukan virtualisasi

65

yang merupakan inti dari prinsip Cloud Computing. Setelah instalasi Proxmox dilakukan dan server telah berjalan di bawah sistem Proxmox, kami melakukan konfigurasi server melalui client via web browser. Pada web browser di client kami memasukan IP address dari server Proxmox yang ditentukan pada saat instalasi. Setelah itu konfigurasi dilakukan di komputer client dengan melakukan login ke server Proxmox. Untuk menggunakan potensi Cloud Computing secara penuh, kami menginstall beberapa Promox Appliance Template yang dapat digunakan oleh Bank Indonesia untuk melakukan berbagai aktifitas yang penting, misalnya memonitor komputer dalam jaringan. Proxmox Appliance Template adalah Virtual Appliance, Pengertian dari Virtual Appliance sendiri adalah Virtual Machine Image yang didesain untuk berjalan di platform virtualisasi. Virtual Appliance banyak digunakan di Cloud Computing yang

mengimplementasikan SaaA (Software as a Service). Di sini kami memakai beberapa Virtual Appliance ke dalam infrastruktur Cloud Computing yang kami rancang.

4.1.2 . Hardware Di bawah ini adalah daftar hardware yang digunakan untuk melakukan instalasi dan konfigurasi Private Cloud Computing pada Bank Indonesia,baik server maupun client. A. 1 buah Server B. 1 buah Router C. 1 buah Client (untuk mengkonfigurasi Server) Detail Hardware :

66

-

Spesifikasi komputer Server Tabel 4.1 Spesifikasi Server

Rack Mounting Kit Processor

Standard Kit
1 x Intel® Core™ i7–3615QM @ 2.30GHz

Hardisk Memory LAN Card Operating System Backup HDD HDD External MotherBoard

500Gb 16Gb Dual-channel 4Gb Fibre Channel Proxmox Virtual Environtment 2.2 Xserve RAID WD My Passport 2.5 inch 2TB NVDIA GeForce 650

- Spesifikasi Router Tabel 4.2 Spesifikasi Router

Cisco Linksys E2000

67

Komputer Client: Tabel 4.3 Spesifikasi Client

Divisi President Director General Manager QC Manager

Processor Dual core E5300 2.60 Ghz Dual core E5300 2.60 Ghz Dual core E5300 2.60 Ghz

Memory 0.99GB

HDD 68.3GB / 80.6 GB

OS XP

0.99GB

68.3GB / 80.6 GB

XP

0.99GB

68.3GB / 80.6 GB

XP

QC Manager

Dual core E5300 2.60 Ghz

0.99GB

68.3GB / 80.6 GB

XP

Operator

Pentium 4, 2.40Ghz

0.99GB

68.3GB / 80.6 GB

XP

Operator

Pentium 4, 2.40Ghz

0.99GB

68.3GB / 80.6 GB

XP

Logistic

Pentium 4, 2.40Ghz

0.99GB

68.3GB / 80.6 GB

XP

Logistic

Pentium 4, 2.40Ghz

0.99GB

68.3GB / 80.6 GB

XP

Logistic

Pentium 4, 2.40Ghz

0.99GB

68.3GB / 80.6 GB

XP

Operation

Pentium 4, 2.40Ghz

0.99GB

68.3GB / 80.6

XP

68

Manager Operation Manager Techinal Sales Pentium 4, 2.40Ghz 0.99GB Pentium 4, 2.40Ghz 0.99GB

GB 68.3GB / 80.6 GB 68.3GB / 80.6 GB XP XP

Service Engineer Manager Secretary IT

Pentium 4, 2.40Ghz

0.99GB

68.3GB / 80.6 GB

XP

Pentium 4, 2.40Ghz

0.99GB

68.3GB / 80.6 GB

XP

Pentium 4, 2.40Ghz

0.99GB

68.3GB / 80.6 GB

XP

IT

Pentium 4, 2.40Ghz

0.99GB

68.3GB / 80.6 GB

XP

Inventory Control Inventory Control Collector

Pentium 4, 2.40Ghz

0.99GB

68.3GB / 80.6 GB

XP

Pentium 4, 2.40Ghz

0.99GB

68.3GB / 80.6 GB

XP

Pentium 4, 2.40Ghz

0.99GB

68.3GB / 80.6 GB

XP

Collector

Pentium 4, 2.40Ghz

0.99GB

68.3GB / 80.6 GB

XP

Laptop

Pentium 4, 2.40Ghz

0.99GB

68.3GB / 80.6 GB

XP

69

Laptop

Pentium 4, 2.40Ghz

0.99GB

68.3GB / 80.6 GB

XP

Laptop

Pentium 4, 2.40Ghz

0.99GB

68.3GB / 80.6 GB

XP

4.1.3 Software Software yang digunakan antara lain: a) Proxmox VE 2.2 (untuk sever Cloud Computing) Proxmox VE (Virtual Environtment) adalah distribusi berbasis Debian etch (x86_64). Proxmox adalah platform virtualisasi bersifat open source yang mendukung untuk menjalankan virtual mesin berbasis KVM dan OpenVZ. Untuk urusan mengatur mesin-mesin virtual dan cluster, Proxmox menyediakan sebuah kontrol panel berbasis web, dari kontrol panel ini anda bisa melakukan semua pekerjaan yang dibutuhkan untuk mengatur mesin virtual anda. Proxmox berbasis debian etch x86_64, oleh karenanya Proxmox hanya bisa diinstall pada mesin berbasis 64 bit, Proxmox tidak akan bisa di-install pada mesin berbasis i386. Untuk menggunakan KVM pada Proxmox anda juga harus memastikan prosesor yang anda gunakan support fitur virtualisasi pada hardware (hardware virtualization) baik Intel VT atau AMD-V, berbeda dengan KVM, jika anda menggunakan OpenVZ anda tidak membutuhkan hardware virtualization ini. b) EyeOS : Cloud Computing operating system – Sistem Operasi berbasis Cloud Computing

yang merupakan salah satu Appliance Template Proxmox yang bersifat open source,

70

Memungkinkan pekerjaan operasional perusahaan, seperti pembuatan dokumen teks, spreadsheet, bagi-pakai file dilakukan secara efisien dan tersentralisasi. File yang ditaruh di server dapat diunggah dan diunduh melalui komputer client. c) Web Browser: Mozilla Firefox & Google Chrome (untuk melakukan konfigurasi secara

web-based dari computer client)

4.1.4 Konfigurasi A. Konfigurasi Proxmox 1. Konfigurasi server dilakukan melalui client. Untuk melakukannya jalankan web browser

pada client (Mozilla Firefox / Google Chrome) lalu pada address bar masukkan ip address dari server. Dalam hal ini alamat server adalah 192.168.49.130, maka kami memasukan alamat https://192.168.49.130 di address bar. Kemudian akan muncul layar login. Pada field Username diisi dengan “root”, sedangkan di field password diisi dengan password yang di tentukan saat instalasi,

71

kemudian

login. Gambar 4.2 Login Untuk melakukan Konfigurasi Server

2. Tampilan awal yang berisi status server yang sedang berjalan, Serta hardware secara real-time. Terdapat di menu navigasi.

72

Gambar 4.3 Tampilan Home dari Konfigurasi Server

3. Di dalam menu VM manager, bila memilih menu Virtual Machines, akan ditampilkan halaman untuk melihat list dari Virtual Machine yang berjalan, membuat Virtual Machine, dan migrasi server.

73

Gambar 4.4 Tampilan Menu Virtual Machines

Di halaman ini nampak belum ada Virtual Machine di server, karena itu kita perlu membuat terlebih dahulu Virtual Machine. 4. Pada menu Appliance Template menampilkan halaman untuk melihat list dari template yang akan digunakan untuk Virtual Machine serta pilihan mengunggah bila memiliki file ISO dari instalasi OS untuk server.

74

Gambar 4.5 Tampilan Menu Appliance Templates

75

Gambar 4.7 Pilihan Template yang dapat Diunduh

76

5. Percobaan mengunggah file, yaitu ubuntu-8.04-zenoss_2.5.1-1_i386.tar.gz (Proxmox Virtual Appliance Zenoss)

Gambar 4.8 Proses Mengunggah Template

6. Setelah ini, kita perlu membuat Virtual Machine. Pada menu Virtual Machine, pilih tab “Create”. Di halaman ini tentukan template yang digunakan, Hostname, besarnya Main Memory, dan Swap memory, password, dan disk space yang dialokasikan pada Virtual Machine. Tentukan konfigurasi jaringan, IP address dari Virtual Machine yang akan dibuat, yaitu 192.168.1.50 untuk system Ubuntu, 192.168.1.51 untuk eyeOS. Selanjutnya klik “create”.

77

Gambar 4.8 Konfigurasi dari Virtual Machine baru

B. Konfigurasi eyeOS EyeOS adalah sebuah Operating System bersifat GUI (Graphical User Interface) dengan basis Debian Linux. Di dalamnya sudah tersedia aplikasi untuk menunjang operasional perusahaan pada umunnya, seperti membuat dokumen, spreadsheet, penyimpanan dan pengolahan data. Untuk mengakses eyeOS, masukkan IP address VM100, 192.168.1.51 pada address bar di web browser. Tampilan awal dari eyeOS adalah sebagai

78

berikut Gambar 4.9 Tampilan Awal eyeOS(VM 100) melalui Web Browser

79

4.2 Uji Coba 4.2.1 Uji Konektivitas

Gambar 4.10 IP Config Admin

Disini kami melakukan screen shot dari computer yang kami jadikan sebagai computer admin. Dapat terlihat info lengkap mengenai ip config dari komputer ini.

80

Gambar 4.11 IP Config Server

Disini kami melakukan screen shot dari server agar dapat terlihat juga status dari server tersebut.

81

Gambar 4.12 Tes Ping Intern Divisi

Kami mencoba melakukan ping dari klien dalam divisi D ke klien lain terdapat dalam topologi divisi D juga.

Gambar 4.13 Tes Ping Antar Divisi

Kami juga melakukan ujicoba ping dari klien dalam divisi D ke klien yang terdapat pada divisi lain. Dapat terlihat pada gambar di atas bahwa tidak ada masalah pada jaringan.

82

4.2.2 Uji Coba Software eyeOS dalam mengunggah gambar

Gambar 4.14 Tampilan Awal eyeOS(VM 100) melalui web browser

83

Pada halaman awal, terdapat field username, password dan bahasa yang ingin digunakan. Untuk membuat sebuah user baru, klik “New User”. Maka akan keluar tampilan sebagai berikut :

Gambar 4.15 Membuat ID baru di eyeOS

Disini penulis menggunakan “login” sebagai nama user-nya. Setelah menentukan username dan password, klik “Create Account”. eyeOS akan masuk ke tampilan desktop.

84

Tampilannya sebagai berikut :

Gambar 4.16 Tampilan Desktop Dari eyeOS

Dapat dilihat bahwa tampilan eyeOS yang berbasis Debian ini cukup user-friendly, sehingga pengguna yang baru menggunakan ini pun dapat langsung menggunakannya dengan mudah. Salah satu fungsi yang dapat dilakukan eyeOS adalah organisasi file, sebagaimana sebuah Operating System pada umumnya. Bedanya, penyimpanan data dilakukan di server, dengan menggunakan kapasitas hard disk yang sudah ditentukan saat membuat Virtual Machine. Berikut adalah cara untuk melakukan organisasi file yaitu mengunggah sebuah file untuk disimpan di server lalu melihatnya. Penulis menggunakan sebuah file gambar berformat .jpg untuk percobaan ini. Pada tab office di bagian atas, pilih file manager

85

Gambar 4.17 Membuka File Manager

Setelah itu akan muncul File Manager yang sangat mirip dengan aplikasi File Manager pada OS berbasis Linux pada umumnya. Secara default ada 5 kategori file yang dibedakan berdasarkan folder, yaitu Desktop, Documents, Images, Music, dan Videos. Kita akan mengunggah sebuah file gambar, jadi kita masuk kedalam folder “Images”.

Gambar 4.18 File Manager Pada eyeOS

86

Gambar 4.19 Folder “Images"

Pilih “Upload Files” pada toolbar untuk mengunggah file dari computer client. Akan muncul tampilan seperti ini :

Gambar 4.20 Tampilan Upload Files Untuk Mengunggah file Dari Komputer Client

Klik Add files untuk memilih file yang akan diunggah. Penulis memilih sebuah file bernama “Penguins.jpg”

87

Gambar 4.21 Mengunggah File “Penguins.jpg”

Setelah itu klik tombol “Upload now” untuk mengunggah file tersebut. Perlu diperhatikan bahwa ada batas maksimal ukuran file yang dapat diunggah, dalam kasus ini sebesar 2 MB. Setelah proses unggah selesai, file tersebut akan ditampilkan di File Manager.

88

Gambar 4.22 File “Penguins.jpg” Berhasil Diunggah

Ini tampilan file setelah berhasil di-unggah

Gambar 4.23 File “Penguins.jpg” Dilihat Melalui eyeOS

89

4.2.3 Uji Coba Software eyeOS dalam mengunggah dokumen eyeOS memiliki software pengolah dokumen (word processor) yang dapat digunakan untuk membuat, membuka, dan mengubah dokumen teks. Fungsionalitasnya pun tidak kalah dengan word processor bawaan dari office suit terkenal seperti Microsoft Office. Untuk membuka word processor pada eyeOS, klik tab Office, lalu pilih Word Processor, atau juga bisa melalui shortcut di sebelah kanan layar. Klik “Create a new document”.

Gambar 4.24 Membuka Word Processor

Setelah itu Word Processor akan terbuka, tampilan awalnya adalah sebagai berikut

90

Gambar 4.25 Tampilan Awal Word Processor Pada eyeOS

Seperti yang ditampilkan pada gambar, tampilan Word Processor pada eyeOS simple dan user-friendly, sehingga dapat mengurangi kecanggungan user yang baru menggunakannya. Fungsionalitasnya pun tidak jauh berbeda; ada fitur bold, italic, underline, alignment, bullets and numbering, dan sebagainya. Kami mencoba menulis beberapa paragraf di Word Processor ini dan mencoba menyimpannya untuk kemudian di-unggah.

91

Gambar 4.26 Word Processor Digunakan Untuk Membuat Dokumen

Kemudian, klik pada gambar disket yang terdapat di bagian atas Word Processor untuk membuka kotak dialog save as. Tentukan nama filenya (disini kami menggunakan “test”) dan formatnya. Word Processor eyeOS mendukung format eyeOS document files (*.eyedoc), Microsoft Word file (*.doc) dan Open Document Text File (*.odt). Tentukan juga lokasi penyimpanan file. Setelah itu, tekan tombol Save.

92

Gambar 4.27 Kotak Dialog Save As

Dari

hasil

pengujian/evaluasi

seperti

yang

telah

dijalankan

di

atas,

terbukti

bahwa server VM 102 memiliki beberapa keunggulan : 1. Menerapkan prinsip IaaS, yang salah satunya adalah penerapan Desktop Virtualization. Di sini eyeOS berjalan dengan menggunakan resource dari server, seperti storage, memory, dan resource hardware lainnya, sedangkan komputer client hanya digunakan untuk mengakses. Hal ini tentu saja meringankan beban dari komputer client. 2. Memungkinkan kolaborasi yang lebih berjalan lancar, karena penyimpanan data terpusat di satu server. 3. Dengan keunggulan seperti di atas, eyeOS memiliki fungsionalitas yang sebanding dengan OS yang banyak beredar seperti Windows, serta user dan administrator system tidak harus dipusingkan dengan lisensi apapun. Hal ini memperkecil biaya yang dibutuhkan untuk instalasi dan pemeliharaan dengan tidak mengorbankan operasional perusahaan.

93

4. eyeOS yang berbasis Debian Linux meminimalisir penyebaran virus yang mayoritas beredar untuk OS Microsoft Windows. 5. Untuk melakukan update eyeOS, administrator cukup melakukannya dari konfigurasi web Proxmox, menggunakan VNC Console. Tidak perlu repot lagi meng-update OS di masing-masing computer client.

4.2.4 Uji Coba Monitoring Menggunakan Software Zenoss Zenoss merupakan sebuah aplikasi IT monitoring yang dapat digunakan untuk mengelola konfigurasi, kondisi dan performa jaringan, server, dan aplikasi pada suatu sistem di perusahaan. Zenoss yang kami install berjalan pada sistem Ubuntu 8. Di dalamnya tersedia berbagai fasilitas monitoring yang biasa ditemui di software network management. Untuk menggunakan Zenoss, masukkan IP address VM 103, 192.168.1.53 di Web Browser. Tampilan awal dari Zenoss adalah sebagai berikut

Gambar 4.28 Tampilan Awal Zenoss

94

Di halaman ini tekan Get Started untuk melanjutkan. Di halaman selanjutnya,kita diminta untuk men-set password admin dan membuat account baru. Kami menggunakan “login” sebagai username dan [email protected] sebagai email. Klik Submit. Maka akan muncul tampilan seperti ini:

Gambar 4.29 Mendeteksi Otomatis Device yang Terhubung ke Jaringan

Di layar ini kita cukup memilih Auto discover devices untuk membiarkan system mendeteksi secara otomatis device-device yang terhubung ke jaringan. Setelah itu klik Submit. Tampilan berikutnya adalah sebagai berikut :

95

Gambar 4.30 Tampilan Home dari Zenoss

Di halaman ini kita dapat melihat menu di sebelah kiri, help dan tutorial, Device issues yang berisi device-device yang bermasalah (jika ada), serta sebuah API Google Maps yang dapat diaktifkan jika diinginkan. Salah satu layar untuk melakukan monitoring adalah sebagai berikut :

Gambar 4.31 Tampilan Monitoring

96

Di situ kita dapat melihat nama, IP address, status (up/down), serta detail lainnya seperti OS, Hardware, Software, Event yang terjadi, dan lain-lain. Hasil pengujian / evaluasi seperti yang telah dijalankan di atas, adalah sebagai berikut : 1. Memungkinkan monitoring dilakukan secara terus-menerus selama server dalam keadaan online. 2. Komputer client hanya bertugas untuk menampilkan output dari server, sehingga dapat meringankan beban komputer client. 3. Seperti eyeOS, Zenoss berjalan di server dan memakai resource dari komputer server. 4. Pemakaian Zenoss relative mudah

Sponsor Documents

Or use your account on DocShare.tips

Hide

Forgot your password?

Or register your new account on DocShare.tips

Hide

Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link to create a new password.

Back to log-in

Close